Terdapat 12 km samping selatan dari Yerusalem, di gurun Yudea, Herodium
tampak seperti gunung berapi, namun itu sesungguhnya yaitu suatu benteng
yang di bangun oleh Raja Herodes Agung pada 23 serta 15 SM.
Seperti
yang diambil dari versesofuniverse. blogspot. com, Istana Raja Herodes
serta benteng di bangun diatas suatu bukit alami, yang ditinggikan ke
ketinggian yang semakin besar dengan menumpukkan tanah di seputar
dinding, membuat gunung berupa kerucut. Kompleks ini dikelilingi oleh
dinding ganda setinggi tujuh lantai, dimana Herodes bangun suatu istana
yang termasuk juga ruangan, halaman serta bathhouses elegan. Di basic
benteng yaitu taman kerajaan yang megah. Suatu saluran air spesial
membawa air ke padang gurun ini dari daerah Salomo Pools dekat
Bethlehem. Jadi puncak paling tinggi di gurun Yudea, Herodium mempunyai
panorama yang luarbiasa, menghadap padang pasir dengan pegunungan Moab
di samping timur, serta Yudea Hills di barat.
“Gunung” Herodium tampak dari desa Artas, samping Betlehem
Menurut
sejarawan Yahudi Romawi, Josephus, Herodium di bangun ditempat dimana
Herodes mencetak kemenangan atas musuh-musuhnya, Hasmonean serta Parthia
di 40 SM. Untuk memperingati kemenangan itu, raja Herod bangun suatu
benteng serta istana disana, yang ia beri nama dengan namanya sendiri.
Dia juga bangun, di dataran bawah bukit, pusat administrasi untuk
daerah. Utamanya Herodium untuk raja yaitu terang dari kenyataan bahwa
itu yaitu hanya satu monumen yang di bangun yang dinamai dengan namanya.
Lantaran website mempunyai nilai strategis yang kecil untuk
pembangunanan benteng, jadi yakin bahwa hanya satu maksud Herodium yaitu
untuk sediakan tempat baginya untuk melakukan tahun-tahun terakhirnya.
Sesudah kematian Herodes pada th. 4 SM, Herodium jadi sisi dari kerajaan
anaknya Arkhelaus, yang memerintah sepanjang seputar 10 th.. Prokurator
Romawi lalu menggantikan tempat itu hingga pecahnya Revolusi Besar di
th. 66 M. Sepanjang pemberontakan ini, pemberontak bercokol di Herodium
hingga Roma menaklukkan mereka th. 71 M. Istana gunung yang dikelilingi
dinding itu kembali jadi pusat utama untuk beberapa pemberontak
sepanjang pemberontakan Bar Kokhba pada era ke-2. Juga sebagai sisi dari
beberapa langkah pertahanan mereka, beberapa pemberontak menggali
terowongan-terowongan rahasia di seputar sumur-sumur, serta bersembunyi
disana. Terowongan ini masih tetap bisa dieksplorasi hari ini.
Website
ini terus sepi hingga era ke 5 M, saat suatu komune besar pendeta
bangun rumah di daerah itu serta bangun empat gereja di basic bukit.
Pemukiman dibawah Herodium selalu ada hingga era ke-8, di mana Herodium
ditinggalkan. Barulah pada th. 1970-an, beberapa arkeolog mulai
menjelajahi website itu. Bersamaan penggalian yang berjalan, restorasi
yang luas dikerjakan pada susunan Herodium. Hari ini beberapa pengunjung
diijinkan untuk jalan di jalan yang nyaman menuju sisi atas benteng,
memanjat dindingnya serta nikmati panorama daerah sekitarnya, seperti di
saat lantas.
Label: Umum, Unik, Wisata